Serangga yang Dapat Dimakan Serta Manfaatnya

Serangga yang Dapat Dimakan Serta Manfaatnya – Beberapa serangga mempunyai bentuk yang menjijikkan dan umumnya dianggap hama. Ketika menemukan serangga-serangga tersebut, kita malah membunuh mereka. Tetapi tahukah kamu, beberapa serangga tersebut rupanya dapat dimakan bila diolah dengan baik. Bahkan masyarakat di berbagai tempat sering mengolahnya menjadi makanan camilan. Berikut berbagai serangga yang dapat dimakan dan mempunyai rasa yang lezat

Kecoa

Mungkin kamu tak pernah membayangkan sebelumnya, kecoa rupanya banyak dikonsumsi masyarakat Cina sebagai makanan ringan. Goreng kecoa dalam wajan berisi minyak kacang panas, hidangkan setelah sayapnya dibuang. Ketika kamu mengunyah kecoa goreng tersebut, ledakan krim isi perut mereka bakala membuat kamu ketagihan. Di Cina, kecoa juga banyak diternakkan dan dijual ke distributor untuk tujuan pengobatan sebab dipercaya dapat mengobati penyakit jantung, hati, dan sakit perut. ceme online

Serangga yang Dapat Dimakan Serta Manfaatnya

Belalang

Orang-orang Israel sangat sering mengonsumsi serangga yang satu ini. Belalang akan direndam dalam kaldu dan digulung menggunakan campuran tepung, ketumbar, bawang putih, dan cabai bubuk. Lalu belalang digoreng dan disajikan panas-panas. Rasanya renyah, agak manis, dan mirip seperti udang goreng. www.mrchensjackson.com

Jumile

Sering disebut juga serangga bau. Di Negara Meksiko, ada 300 sampai 550 spesies serangga yang masyarakatnya sering konsumsi. Jumile termasuk salah satunya. Di sana, jumile dianggap makanan mewah, setara dengan kaviar. Jumile sering dimasak dengan tortilla atau dapat disajikan langsung di atas piring. Rasanya seperti rasa kayu manis yang kuat.

Rayap

Serangga ini sangat kaya akan protein, zat besi, kalsium, dan asam amino. Masyarakat Amerika Selatan dan Afrika sering mengolah serangga ini dengan cara memanggangnya di atas bara, digoreng dalam minyak goreng, atau juga dimakan mentah.

Mopane

Serangga yang satu ini termasuk jenis ulat bulu. Di Zimbabwe, ulat mopane sering dipanen masyarakat setelah diterbangkan badai dari pohon Mopane. Bagian dalam ulat ini bakal diperas lalu dikeringkan. Setelah kering, ulat ini akan dikonsumsi bersama keripik kentang. Ulat Mopane mengandung protein yang setara dengan daging sapi dan rasa yang mirip dengan dendeng.

Tarantula

Banyak ditemukan di restoran mewah dan pasar tradisional di Kamboja, tarantula disajikan dengan cara digoreng terlebih dulu kemudian diberi saus lemon. Kaki mereka renyah seperti udang goreng, sedangkan bagian perut seumpama daging ayam goreng yang agak hangus.

Huhu

Sejenis ulat, umumnya dimakan oleh suku Maori, Selandia Baru. Ulat ini kaya akan protein. Penduduk lokal sering memakannya mentah seperti camilan. Tetapi juga bisa dimasak dengan cara ditumis atau dipanggang.

Kumbang Tai

Di Thailand, kumbang ini sering digoreng kering dan ditambahkakn bumbu seperti kemangi, cabai, serta serai. Kenyataannya, kumbang tai bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengumpulkan kotoran sapi yang menghasilkan metana.

Serangga Air

Serangga air ini banyak tinggal di daerah yang jarang dibersihkan, seperti genangan air. Di Bangkok, banyak warung pinggir jalan yang menjualnya dalam bentuk makanan ringan yang sudah digoreng terlebih dulu lalu ditambahkan saus pedas.

Kalajengking

Di Cina, Kalajengking dimasak dengan cara dipanggang, digoreng, dibakar, atau bahkan mentah. Di pasar tradisional, banyak dijual sate tusuk kalajengking goreng yang rasanya mirip dengan udang goreng.

Manfaat Mengkonsumsi Serangga

Berdasarkan laporan pada tahun 2013 oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia memakan serangga sebagai bagian dari diet tradisional yang dikenal sebagai entomofagi. Kumbang merupakan serangga yang paling banyak dikonsumsi, diikuti oleh ulat, lebah, tawon, semut, belalang, dan jangkrik. Secara keseluruhan, di dunia ini ada lebih dari 1.900 spesies serangga yang bisa dikonsumsi. Entomofagi ini biasa dilakukan di berbagai belahan dunia, termasuk China, Afrika, Asia, Australia, New Zealand, dan beberapa daerah di pusat dan selatan Amerika. Untuk mengetahui kegunaan makan serangga untuk kesehatan manusia, mari kita perhatikan penjelasannya berikut ini!

Serangga yang Dapat Dimakan Serta Manfaatnya

Serangga Memerangi Obesitas

Serangga dianggap sangat bergizi, bahkan kebanyakan dari mereka kaya akan protein, lemak sehat, zat besi, dan kalsium, dan rendah karbohidrat. Bahkan penulis laporan FAO menyatakan bahwa serangga sama atau bahkan lebiih bergizi dari daging yang umumnya kita konsumsi, seperti daging sapi. 

Misalnya, pada 100 gram jangkrik mengandung sekitar 121 kalori, 12,9 gram protein, 5,5 gram lemak, dan 5,1 gram karbohidrat. Sementara, 100 gram daging sapi mengandung lebih banyak protein, yakni sekitar 23,5 gram, dan itu juga jauh lebih tinggi lemak, yakni sekitar 21,2 gram.

Kandungan rendah lemak dari serangga telah menyebabkan beberapa peneliti, seperti mereka yang terlibat dalam laporan FAO, untuk menyarankan entofomagi yang dapat menjadi cara ampuh untuk melawan obesitas dan penyakit terkait. Pada tahun 2014, Daily Mail melaporkan bahwa ada satu orang yang berasal dari Amerika Serikat yang mengubah pola makan khas Barat dengan makan serangga. Pada mulanya ia mengira semangkuk jangkrik renyah sebagai kacang, dan ia mengatakan bahwa makan serangga membantunya menurunkan berat badan.

Serangga Efektif Melawan Malnutrisi

Manfaat makan serangga atau entomofagi tak berhenti hanya pada penurunan berat badan. PBB menambahkan bahwa makan serangga bisa membantu memerangi kekurangan gizi yang banyak tersebar luas di negara berkembang. Menurut UNICEF, di seluruh dunia, hampir semua kematian anak-anak balita merupakan akibat gizi buruk, dengan sebagian besar kematian terjadi di Asia dan Afrika.

Gizi buruk, yang umumnya disebabkan oleh kurangnya ketersediaan makanan dan ketidakmampuan untuk mencerna makanan, bisa meningkatkan risiko penyakit yang mengancam jiwa. Terlebih lagi, gizi buruk dalam 1000 hari pertama seorang manusia bakal menghambat pertumbuhan dan merusak fungsi kognitif. Selain menjadi sumber lemak sehat dan protein yang sangat baik, serangga juga ada di mana-mana, yang berarti ini bakal sangat menguntungkan, khususnya bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana malnutrisi sangat sering terjadi.

FAO menambahkan, “Karena komposisi gizi, aksesibilitas, teknik pemeliharaan yang sederhana, dan tingkat pertumbuhan yang cepat, serangga bisa menawarkan kesempatan yang murah dan efisien untuk melawan kegelisahan akan gizi dengan menyediakan makanan darurat, dan meningkatkan mata pencaharian dan kualitas makanan tradisional antara orang-orang yang lemah.”

Serangga Ramah Lingkungan

Serangga hanya membutuhkan sedikit air untuk tumbuh, dan karena mereka berdarah dingin, maka mereka lebih efisien dalam mengubah makanan menjadi protein. Serangga juga menghasilkan emisi yang jauh lebih sedikit dibanding dengan ternak tradisional, dan mereka tak memerlukan banyak tanah untuk tumbuh. Banyak serangga yang bisa mengonsumsi limbah pertanian, yang secara tak langsung membantu dalam kebersihan lingkungan.

Banyak Orang Sudah Makan Serangga Tanpa Menyadarinya

The Defect Levels Handbook dari Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa, bila membahas dalam hal makanan, maka tak ada salahnya untuk menambahkan sedikit serangga. Organisasi tersebut mengatakan bahwa ada coklat yang mengandung 100 gram coklat dan 60 gram fragmen serangga pada enam sampel coklat, sedangkan pada selai, terdapat 30 gram fragmen serangga pada 100 gram selai. Para peneliti menyatakan bahwa makan serangga lebih aman dibandingkan dengan makan daging. Serangga mempunyai risiko yang jauh lebih rendah dalam menginfeksi manusia dengan penyakit zoonosis dari hewan ternak, walaupun telah dianjurkan bahwa serangga perlu dimasak terlebih dulu sebelum dikonsumsi untuk menghancurkan patogen yang berbahaya dalam tubuh mereka.